Jumat, 20 Februari 2009

Keadilan di Iran: Disiram Cairan Asam, Korban Menuntut Balas

Jumat, 20 Februari 2009
Cinta ditolak, siraman asam bertindak. Mungkin itu yang dipikirkan Majid Movahedi ketika menyiram Ameneh Bahrami dengan cairan asam pada 2004 lalu. Kini Mohavedi menghadapi hukum 'mata dibayar mata'.

Bahrami menuntut agar penyerangnya mengalami penderitaan seperti dirinya. Namun, Bahrami membantah permintaannya diajukan semata-mata untuk membalas dendam.

"Aku ingin mencegah kejadian seperti yang menimpaku terulang pada orang lain, karena jika itu terjadi aku tidak akan pernah memaafkan diriku," kata Bahrami di apartemen orang tuanya di Teheran, Iran, Kamis 19 Februari 2009, seperti dimuat laman stasiun televisi CNN


Bahrami pertama bertemu Movahedi di tempat kuliah pada 2002. Bahrami, ketika itu berusia 24 tahun, sementara Movahedi baru 19 tahun.

Bahrami mengaku tidak pernah mengenal Movahedi hingga suatu hari mereka berada dalam satu kelas. Movahedi mengambil tempat sebelah Bahrami dan sengaja duduk memepet Bahrami.
"Aku menghindar namun ia terus mendekat," kata Bahrami.

Bahrami meminta Movahedi berhenti namun Movahedi hanya terdiam memandanginya. Selama dua tahun kemudian, Movahedi terus menguntit Bahrami, bahkan pemuda itu pernah menyatakan ingin menikahi Bahrami.

"Dia mengancam akan membunuhku jika aku menolak," ujar Bahrami.

Hingga akhirnya, ancaman-ancaman Movahedi menjadi nyata pada November 2004. Bahrami baru saja berjalan menuju halte bus dari perusahaan alat-alat medis tempat dia bekerja ketika dia menyadari ada yang mengikutinya.

Bahrami berbalik dan terkejut melihat Movahedi. Sedetik kemudian hanya ada rasa sakit. Movahedi mengguyurkan cairan asam ke wajah Bahrami. "Aku berteriak-teriak minta pertolongan karena wajahku terbakar," kata Bahrami.

Cairan asam itu merembes masuk rongga mata dan mulut Bahrami dan mengalir sepanjang wajahnya. Ketika Bahrami mengusap mukanya, cairan itu mengaliri tangannya. Movahedi menyerahkan diri ke polisi dua pekan setelah serangan. Ia terbukti bersalah pada 2005 dan sejak itu dipenjara.

Pengacara Bahrami Ali Sarrafi menyatakan Movahedi tidak pernah menunjukkan penyesalan. "Dia bilang melakukan serangan itu karena mencintai Bahrami," kata Sarrafi.

Hukum Iran mengatur pemberian uang pengganti kepada korban serangan namun Bahrami menolaknya. "Aku meminta agar hakim menerapkan hukum 'mata diganti mata', orang-orang seperti Movahedi harus mengalami penderitaanku juga," kata Bahrami.

Permintaan Bahrami mengundang reaksi keras dari kalangan aktivis hak asasi manusia. Pegiat laman blog juga mengutuk keputusan Bahrami ini. "Kami tidak dapat membiarkan hukuman seperti yang diminta Bahrami, itu pelanggaran hak asasi," demikian ditulis seorang blogger.

Namun pengadilan Iran mengabulkan permintaan Bahrami akhir tahun lalu. Hakim memutuskan Movahedi akan dibuat buta dengan tetesan asam di setiap mata. Bulan ini, pengadilan menolak kasasi Movahedi.

Sarrafi memperkirakan eksekusi hukuman akan dilakukan dalam beberapa pekan mendatang. Sarrafi mengegaskan kliennya tidak akan berubah pikiran.

Meski tidak mampu melihat, Bahrami mampu beraktivitas seperti orang dengan penglihatan normal. Ia bisa membuat salad, teh, dan menaiki tangga ke apartemen orang tuanya.

Bahrami telah melakukan sejumlah operasi untuk memperbaiki mukanya yang terluka. Ia mengatakan masih banyak operasi lagi yang akan ia lakukan. Bahrami mengumpulkan biaya operasi melalui internet.

Serangan Movahedi membuat Bahrami kehilangan matanya namun perempuan 31 tahun ini masih bisa tersenyum. Terutama ketika membayangkan hari pernikahannya kelak. "Aku selalu membayangkan diriku dibalut gaun pernikahan yang sangat indah, mengapa itu tidak mungkin terjadi?" kata Bahrami optimis.

sumber : VIVAnews


0 komentar

Rabu, 18 Februari 2009

PONARI: Rakyat Miskin Dilarang Sehat

Rabu, 18 Februari 2009
Ponari sosok anak kecil dari Jombang Jawa Timur beberapa hari ini menjadi sorotan beberapa media masa. Betapa tidak, di balik kepolosan sang bocah tersimpan kekuatan gaib atau dengan bahasa yang beretika menjadi rahmat Yang Maha Kuasa (versi para pasien Ponari). Hal itu sah-sah saja, karena Yang Maha Kuasa memang memiliki hak super veto untuk mendatangkan sebuah rahmat ataupun bencana bagi umat-Nya, termasuk menentukan apa dan siapa yang akan menjadi media-Nya.

Penulis kali ini tidak akan mengupas masalah keajaiban yang dimiliki bocah Ponari, tetapi lebih terfokus pada silang sengketa dari bebera tokoh maupun lembaga yang ada.

Komisi Nasional Perlindungan Anak (untuk selanjutnya penulis akan menyebut KNPA) sepertinya akan mengulang sukses keberhasilan (keberhasilan, atau pemaksaan dalam hal ini penulis masih rancu) atas kasus “Pernikahan di bawah umur,” dengan membuat pernyataan bahwa Ponari menjadi korban exploitasi dari orang dewasa. Yang menjadi pertanyaan penulis lewat media KabarIndonesia ini adalah: Apa arti sebenarnya “Korban eksploitasi dari orang dewasa?” Kata-kata ini sering-kali digunakan oleh KNPA sebagai tiket awal penanganan sebuah kasus yang menyangkut anak-anak.

Dalam hal ini penulis merasa berbeda pendapat dengan KNPA. Penulis berpendapat bahwa eksploitasi anak-anak oleh orang dewasa memiliki makna: ”Terjadinya pemaksaan kehendak dari orang dewasa dengan menggunakan anak-anak sebagai media guna memperoleh keuntungan yang bersifat pribadi (pada umumnya financial atau sexsual).

Kasus Ponari memiliki tiga hal yang berbeda yaitu:
- Proses terjadinya kekuatan gaib (versi pasien) pada diri Ponari. - Obyek pengobatan yang ditangani Ponari
- Latar belakang Obyek yang ditangani Ponari.

Proses terjadinya kekuatan gaib yang dimiliki oleh Ponari bukan bersifat perencanaan yang dibuat oleh kedua orangtua ataupun orang dewasa di lingkungannya. Proses itu terjadi bersifat metafisika dan tidak terduga sebelumnya atau dalam bahasa yang lebih sederhana kita sebut anugerah Yang Maha Kuasa. Dan sebagaimana sebuah bencana, sebuah anugerah pun diturunkan tentu memiliki sebuah tujuan. Kemungkinan terbesar adalah sebagai media pertolongan Yang Maha Kuasa terhadap rakyat miskin dan tidak mampu yang ingin berobat atas penyakit yang dideritanya selama ini.

Obyek yang ditangani oleh Ponari adalah dalam bidang pengobatan, dengan sasaran orang miskin dan tidak mampu dengan biaya yang sangat super ringan dan sangat terjangkau oleh kalangan rakyat miskin. Unsur bisnis dapat dicoret dari masalah ini. Bila unsur bisnis telah hilang maka secara otomatis unsur eksploitasi pun juga hilang.

Mayoritas pasien yang datang ke Ponari adalah mereka yang hidup di bawah kemiskinan. Hasrat berobat telah terpendam begitu lama. Pengobatan dengan menggunakan fasilitas “Jaring Pengaman Sosial” hanya akan menyisakan rasa pedih di kalangan masyarakat miskin. Secara realita dan sudah banyak diliput diberbagai media masa, bagaimana perlakuan Rumah Sakit terhadap para pasien yang menggunakan fasilitas JPS. Jangankan kenyamanan perawatan, keramahan saja tidak diperoleh oleh para pasien pengguna JPS.

Berikut ini jawaban Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes Budiarja Singgih menjawab pertanyaan para wartawan: "Apakah larisnya dukun cilik itu akibat mahalnya biaya medis.?" “Oh tidak. Sekarang sudah ada Jamkesmas. Jadi semuanya murah kok. Itu hanya karena hal menarik dan masyarakat kita berbondong-bondong ke sana bukan karena pelayanan yang kurang." Budiarja menyatakan hal itu usai acara menyambut Hari Gizi Nasional ke-59 di Kantor Depkes, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (10/2).

Lebih lanjut Budiarja mengatakan: "Itu adalah kultur masyarakat kita. Itu fenomena umum. Kita harus berpikiran positif selama tidak merugikan masyarakat.” Sebuah jawaban yang menurut penulis tak lebih dari sebuah lawakan yang tidak lucu.
Penghentian pengobatan oleh Ponari seakan-akan ada pesanan dari pihak lain yang merasa dirugikan oleh kehadiran pengobatan Ponari yang Super Murah. Bila hal ini benar, maka faktor bisnis dan politis dapat dijadikan tudingan pertama sebagai dalangnya.

KNPA juga begitu keras bersuara tentang eksploitasi anak, dalam hal ini Ponari, tapi tak adakah sedikit rasa iba dari KNPA dan para pihak terkait melihat kekecewaan di mata rakyat miskin yang mendambakan pengobatan dengan biaya yang super murah. Atau telah hilangkah “Hak rakyat miskin untuk hidup sehat”?

Masih banyak masalah anak-anak yang perlu perhatian KNPA. Jangan karena hanya kasus Ponari diliput di media masa maka KNPA juga ikut-ikutan unjuk gigi. Jangan jadikan kasus Ponari sebagai jembatan penunjang popularitas KNPA.
Ponari adalah setitik harapan rakyat kecil yang masih tersisa, sudah terlalu banyak harapan rakyat miskin yang hilang. Apakah harapan yang tinggal setitik ini juga akan dirampas? Tak bolehkah rakyat kecil merasakan senyum kesehatan dibalik kelaparannya?

Pemerintah seharusnya menjadi mediator untuk menertibkan proses berobat terhadap Ponari sehingga menjadi lebih tertib, aman serta nyaman, bukan dengan alasan demi ketertiban umum dan lingkungan dengan tegas menyatakan lokasi dan kegiatan praktik Ponari ditutup. Ponari bukan pedagang kaki lima yang merusak pemandangan kota.

sumber KabarIndonesia -

0 komentar

Sabtu, 14 Februari 2009

Keampuhan Madu Membunuh Bakteri

Sabtu, 14 Februari 2009
Madu merupakan produk multifungsi yang dihasilkan oleh lebah. Banyak sekali kegunaan dari madu sebagai obat atau sebagai produk kecantikan kulit wanita.

Namun, ada lagi khasiat madu yang tak kalah penting. Para ilmuwan seperti dikutip dari laman Times of India menyatakan terdapat bahan rahasia dalam madu yang mampu membunuh bakteri.

Mereka telah menemukan bahwa lebah membuat protein yang terkandung dalam madu yang dihasilkannya, disebut defensin-1. Protein ini bisa digunakan untuk mengobati luka bakar dan infeksi kulit, serta untuk mengembangkan obat baru yang dapat memerangi infeksi resisten antibiotik.

"Molekul dasar dari madu memiliki aktivitas antibakteri sebagai madu medis kelas satu, madu dipercaya berperan sebagai bahan pengobatan,” kata Sebastian AJ Zaat, seorang peneliti yang terlibat dalam pekerjaan dari Departemen Mikrobiologi Medis di Academic Medical Center di Amsterdam.

"Madu yang diturunkan dari komponen terisolasi memiliki nilai bagus untuk pencegahan dan pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri resisten antibiotik," katanya menambahkan.

Dalam proses penelitiannya, Zaat dan tim peneliti menyelidiki aktivitas antibakteri madu medis kelas satu dalam tabung reaksi terhadap panel resisten antibiotik, bakteri penyebab penyakit.

Mereka mengembangkan metode untuk selektif menetralkan faktor antibakteri yang ada pada madu dan menentukan kontribusi masing-masing antibakteri. Akhirnya, para peneliti mengisolasi defensin-1 protein, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh lebah madu dan ditambahkan oleh lebah madu.

Setelah analisis, para ilmuwan menyimpulkan, sebagian besar sifat antibakteri madu berasal dari protein.

Informasi ini juga bisa bermanfaat bagi lebah penghasil madu, karena bisa dimanfaatkan sendiri oleh para lebah sebagai sistem kekebalan tubuh yang membuat mereka lebih sehat.

Studi ini telah diterbitkan dalam edisi cetak Juli 2010 dari FASEB Journal.
• VIVAnews

0 komentar

Senin, 09 Februari 2009

Sehat dengan Makanan Organik

Senin, 09 Februari 2009
Makanan berbahan dasar organik sedang tren di dunia kuliner saat ini. Sejumlah restoran seolah berlomba menawarkan masakan berbahan dasar organik.

Seperti dikutip dari laman Modernmom, makanan organik ditanam tanpa menggunakan pupuk kimia sintetik, pestisida, hormon pertumbuhan, dan modifikasi genetik. Tidak seperti makanan yang diproduksi secara konvensional.

Tak heran jika harga makanan organik jauh lebih mahal, karena proses alami membutuhkan waktu tumbuh relatif lebih lama. Terlepas dari harga, makanan berbahan organik menawarkan sejuta manfaat untuk kesehatan tubuh.

Makanan organik lebih aman
Produk konvensional mengandung residu bahan kimia, apalagi jika pengolahannya sembarangan. Sedangkan makanan berbahan organik tidak mengandung residu bahan kimia karena melalui proses alami, tidak ada racun yang digunakan dalam proses pertumbuhan.

Ada lebih dari 850 bahan aktif pestisida yang terdaftar di Environmental Protection Agency (EPA) yang secara rutin disemprotkan sendiri atau dalam kombinasi kimia ke dalam produk konvensional yang tersedia di supermarket. Banyak bahan kimia ini dituding sebagai pemicu kanker pada manusia dan implikasi negatif lainnya terhadap kesehaatan manusia.

Makanan organik lebih sehat
Meski masih ada perdebatan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa makanan organik adalah pilihan sehat. Studi yang diterbitkan dalam "Jurnal Pertanian dan Kimia Pangan" menunjukkan bahwa sayuran dan buah organik mengandung antioksidan lebih tinggi daripada produk konvensional.

Jagung Organik memiliki kadar antioksidan 58,5 persen lebih tinggi dibandingkan jagung konvensional. Stroberi organik mengandung antioksidan 19 persen lebih tinggi daripada varietas non-organik. Makanan organik juga terbukti mengandung flavanoids tiga sampai empat kali lebih banyak dibandingkan makanan konvensional.

Davis dari peneliti dari Universitas California, mengatakan, flavanoids memainkan peran penting dalam mencegah kanker dan penyakit jantung. Flavanoids juga bertindak sebagai pestisida alami yang melindungi tanaman dari serangga. Selain memiliki rasa lebih enak, daging organik tidak mengandung antibiotik, penyebab meningkatnya bakteri resisten antibiotik.

• VIVAnews

0 komentar

Susu Terbaik Bagi Tubuh

Kita mengenal istilah "empat sehat lima sempurna". Penyempurnanya adalah susu. Istilah ini tidak berlebihan karena susu memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk pemenuhan gizi seimbang bagi tubuh.

Seperti kita tahu, susu merupakan makanan cair yang sangat bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung beraneka ragam nutrisi, mulai dari kalsium, protein, vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh manusia dan membangun gizi seimbang.

Direktur Bina Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Dr Minarto MPS, mengatakan, manusia membutuhkan zat gizi yang tidak bisa digantikan dengan gizi lain. Maka, semakin beragam kandungan gizi yang dimakan akan lebih baik.

Menurutnya, susu merupakan salah satu makanan yang mengandung banyak gizi, terutama susu segar. "Untuk itu disarankan untuk minum susu segar setiap hari, selain mengonsumsi makanan sehat dan beragam,” kata Minarto, saat ditemui dalam acara Tetra Pak dengan tema "Hanya Susu Segar Untukku", di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa 29 Juni 2010.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Pertanian, Kementrian Pertanian Republik Indonesia, Prof Dr Ir Zaenal Bachruddin menguatkan bahwa mengonsumsi susu segar sangat dianjurkan. Susu segar mengandung 20 macam protein yang sangat aktif. Namun, sterilisasi dan pengemasan yang baik perlu diperhatikan untuk mendapat manfaat maksimal.

Sistem sterilisasi Ultra High Temperature (UHT) dan pengemasan aseptik merupakan teknik terbaik yang bisa menjamin keamanan dan melindungi gizi minuman dibandingkan proses pemanasan biasa. Sistem UHT mampu memberikan retensi vitamin yang terbaik, karena mampu meminimalisasi tingkat kerusakan mutu dan gizi di dalam susu segar, tanpa perlu bahan pengawet atau pendinginan.

“Susu segar yang masih berada di dalam tubuh makhluk hidup dipastikan steril, namun jika sudah bercampur atau terkena udara luar maka akan mudah terkontaminasi mikroba. Maka dari itu penting untuk melakukan sterilisasi susu segar sebelum sampai ke tangan konsumen,” Direktur Southeast Asian Food & Agricultural Science &Technology (SEAFAST) Center, Purwiyatno Hariyadi,Ph.D menambahkan. (adi)
• VIVAnews

0 komentar

Perang Dunia II Pecah

Perang Dunia II merupakan konflik militer tingkat dunia yang meletup sejak 1939 dan berakhir 1945. Perang Dunia II gabungan dari dua konflik. Konflik pertama terjadi di Asia, yaitu Perang Sino-Jepang II. Konflik kedua terjadi di Eropa yang dipicu oleh Invasi Polandia.


Konflik global ini kemudian memisahkan hampir seluruh bangsa di dunia menjadi dua pihak yang saling berlawanan. Pasukan Aliansi (Republik Sosialis Soviet, Amerika Serikat, dan Inggris yang terkenal denga pasukan The Big Three) di satu pihak dan pasukan Axis (Nazi Jerman, Fasis Italia, dan Kekaisaran Jepang yang menandatangani Tripartite Pact pada September 1940) di pihak lain. Perang ini terjadi di seluruh belahan dunia dan menewaskan lebih dari 60 juta orang. Perang ini juga disebut sebagai konflik yang paling mematikan sepanjang sejarah manusia.


Perang Dunia II merupakan perang dengan wilayah terluas yang pernah terjadi dan melibatkan lebih dari 100 juta personel militer dari 61 negara. Perang ini menghapus perbedaan sumber daya sipil dan militer dan memperlihatkan mobilisasi kemampuan ekonomi, industri, dan ilmu pengetahuan sebuah bangsa secara menyeluruh untuk kepentingan perang. Kenyataannya, hampir dua per tiga mereka yang tewas adalah warga sipil.

Metode pembunuhan yang penting pula untuk dicatat dalam perang ini adalah Holocaust, yang sebagian besar terjadi di belahan timur Eropa. Holocaust menyebabkan terbunuhnya 6 juta lebih kaum Yahudi dan minoritas sosial dan politik lain yang dilakukan pasukan Axis.


Konflik ini berakhir dengan kemenangan Aliansi. Akibatnya, Amerika Serikat dan Soviet berperan sebagai dua kekuatan super di dunia dan menyebabkan Perang Dingin yang terjadi di antara keduanya hingga lebih dari 40 tahun. Kekalahan Axis juga memberikan kesempatan bagi negara-negara di Asia dan Afrika untuk melepaskan diri dari penjajahan dan menjadi negara merdeka. Sementara Eropa menggulirkan wacana untuk bersatu, yang mulai terealisasi pada akhir abad ke-20.

0 komentar

Minggu, 08 Februari 2009

Perang Dunia Pertama

Minggu, 08 Februari 2009
Pada tahap pertama, Perang Dunia I (1914-1918) berlangsung antara Kerajaan Jerman dan Austria-Hongaria di satu pihak dan negara-negara entente, yaitu Perancis, Inggris, Rusia dan Serbia, di pihak lain. Kemudian beberapa negara lain di Eropa, Asia, Afrika dan Amerika ikut serta dalam perang itu, di antaranya Amerika Serikat yang keterlibatannya sejak tahun 1917 menjadi faktor penentu. Hampir 15 juta jiwa menjadi korban perang itu. Kekalahan militer Kerajaan Jerman diikuti dengan perombakan di bidang politik. Sebagai akibat revolusi yang terjadi pada bulan November 1918, Kaisar Wilhelm II menandatangani pernyataan turun-takhta. Monarki diganti oleh republik.

0 komentar